JAKARTA —Forum Jurnalis Muslim (Forjim) dipercaya untuk mengelola broadcast school oleh Jakarta Islamic Center. Pendidikan informal bertajuk Jakarta Islamic Center Broadcast School (JIBSC) ini sudah memasuki angkatan ke-enam.
Angkatan keenam JICBS berjumlah total 60 peserta pelajar setingkat SMA.
“JICBS angkatan 6 merupakan angkatan yang dikhususkan untuk pelajar SMA dengan konsetrasi belajar seputar jurnalistik, media sosial, dan pembuatan film serta video,” jelas Kepala Infokom JIC, Saryono Jahidi saat pembukaan acara di aula JIC, Koja, Jakarta Utara, Rabu (2/5/2018).
Menurut Saryono, pendidikan broadcast ini penting karena saat ini sebaran informasi hoax begitu massif.
“Saat ini hampir semua generasi memiliki smartphone yang memiliki dua mata pisau, jika digunakan untuk kebaikan maka akan bisa tersebar kebaikan namun sebaliknya jika digunakan dalam hal yang tidak baik, bisa muncul penyebaran berita palsu atau dikenal dengan hoax,” ungkap Saryono.
Saryono melanjutkan, “Pembelajaran dalam JICBS ini harapannya dapat dijadikan sebuah motivasi, cakrawala informasi baru untuk dapat menyerap banyak hal, lebih bijak menggunakan sosial media agar pesan kebaikan selalu tersampaikan.”
Sementara itu, Ketua Umum Forjim Dudy Sya’bani Takdir mengapresiasi kerjasama ini. Menurut Dudy, sebagai organisasi profesi jurnalis, Forjim memiliki konsen terhadap kaderisasi jurnalis muda.
“Forjim punya program unggulan One Masjid One Journalist (OMOJ) yang sasarannya adalah remaja masjid di Indonesia. Kerjasama ini sesuai dengan program kami,” kata lelaki yang pernah bekerja di Majalah Gatra dan Jawapos ini.
Dudy menjelaskan, pada kerjasama ini Forjim diberi kepercayaan menyiapkan materi pelatihan serta instruktur.
“Ada sekitar dua puluh sesi pertemuan pada angkatan enam ini. Semua instruktur dari teman-teman Forjim yang tentunya berpengalaman dalam dunia jurnalistik dan broadcast,” ujar redaktur eksekutif ahad.co.id itu. [SY]
Advertisement
EmoticonEmoticon