Jelang Deklarasi #2019GantiPresiden, Mustofa Nahrawardaya Ungkap 3 Dugaan Terburuk

Mustofa Nahrawardaya (ilustrasi)

Jelang diselenggarakannya deklarasi nasional relawan #2019GantiPresiden di Taman Aspirasi Jakarta pada Ahad (6/5/18) esok, Mustofa Nahrawardaya mengungkapkan tiga dugaan terburuk yang mungkin terjadi.

"Ada Operasi Gelap. Bbrp peserta deklarasi #2019GantiPresiden sengaja digiring ke arena CFD. PADAHAL, kami tak adakan deklarasi di CFD. Lalu ditangkap." kata Nahra melalui akun twitternya @NetizenTofa pada Sabtu (5/5/18) siang.

Dugaan Terburuk Besok

01. Ada Operasi Gelap. Bbrp peserta deklarasi #2019GantiPresiden sengaja digiring ke arena CFD. PADAHAL, kami tak adakan deklarasi di CFD. Lalu ditangkap. 😊
02. Skenario Rusuh. Peserta misterius dikejar, lari ke kerumunan kami.
03. Goreng berita 30 hari.
— Mustofa Nahrawardaya (@NetizenTofa) 5 Mei 2018

Selain skenario operasi gelap, Nahra juga mengungkapkan kemungkinan adanya kerusuhan. Ia membuat dugaan adanya peserta misterius yang berlari ke kumpulan relawan #2019GantiPresiden.

"Skenario Rusuh. Peserta misterius dikejar, lari ke kerumunan kami." lanjut Nahra.

Jika dua dugaan tersebut terjadi, Nahra mengungkapkan dugaan terburuk ketiga yaitu pemberitaan berupa framing di berbagai media.

"Goreng berita 30 hari." tutup Nahra.

Menanggapi tiga dugaan terburuk yang disampaikan Nahra, netizen menyikapi secara beragam. Ketika berita ini disiarkan, cuitan Nahra ini sudah di-retweet sebanyak 600-an kali dan disukai oleh ribuan netizen.

"Saya yakin pendukung gerakan #2019GantiPresiden yg murni, tidak akan pernah berniat apalagi berbuat rusuh, bila terjadi kerusuhan atau apapun yg tdk diinginkan sudah pasti itu sumbernya dari pihak yg berseberangan atau pihak lain yg ingin mengadu domba.." balas WijayaKusuma ‏ melalui akun twitter @baca_tanda [Tarbawia]

saya yakin pendukung gerakan #2019GantiPresiden yg murni, tidak akan pernah berniat apalagi berbuat rusuh, bila terjadi kerusuhan atau apapun yg tdk diinginkan sudah pasti itu sumbernya dari pihak yg berseberangan atau pihak lain yg ingin mengadu domba...
— WijayaKusuma (@baca_tanda) 5 Mei 2018