 |
| Rusuh Mako Brimob (ilustrasi) |
Kerusuhan yang terjadi di Mako Brimob Kelapa Dua Depok Jawa Barat menyisakan kisah pedih. Lima anggota kepolisian dan satu narapidana teroris menjadi korban.
Tak ada satu pun agama yang mendukung teror. Apalagi Islam, jelas menentang terorisme dalam bentuk apa pun.
Pemberitaan terkait rusuh di Mako Brimob pun menyedot sebagian besar pemberitaan di berbagai media, baik televisi, radio, media cetak, maupun online.
Disadari atau tidak, setidaknya ada dua isu besar yang berkurang bahkan terkesan hilang dari pemberitaan setelah berita kerusuhan di Mako Brimob ini.
Keterpurukan Rupiah
Rupiah yang dijanjikan oleh Presiden Jokowi akan stabil di angka 10 ribu rupiah per 1 dollar Amerika Serikat ini, sudah tembus di angka 14.200 per 1 dollar Amerika Serikat.
Tokoh Muslim Bachtiar Nasir bahkan menyampaikan keheranannya melalui akun fesbuk dan instagramnya. Bachtiar menyoroti sepinya pemberitaan media terkait jebloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat kemudian meminta tanggapan kepada masyarakat yang menjadi pengikut atau temannya di media sosial.
Meski OJK menyatakan Indonesia akan tetap aman meski 1 dollar Amerika Serikat tembus 20.000 rupiah, banyak kalangan yang mengaku khawatir dengan menyebutkan bukti-bukti.
Salah satunya disampaikan oleh pencetus gerakan #2019GantiPresiden, Mardani Ali Sera yang menyajikan data membengkaknya hutang luar negeri yang jatuh tempo karena melemahnya rupiah.
Tragedi Pilu Sembako Monas
Dua anak yang menjadi korban dalam rangkaian acara bagi-bagi sembako di Monas Jakarta pada Sabtu (28/4/18) juga mulai sepi diperbincangkan.
Bahkan isunya tetap datar meski sudah dibahas dalam diskusi pekanan Indonesia Lawyer Club (ILC) pada Selasa (8/5/18) malam.
Hampir semua topik yang diangkat dalam ILC menjadi trending topic dalam beberapa waktu. Namun, edisi ILC kali ini tak terdengar gaungnya karena bersamaan dengan meledaknya kericuhan di Mako Brimob Kelapa Dua Depok yang dipicu dari soal makanan narapidana teroris.
Tak hanya dua, masih banyak isu lain yang 'tenggelam'. Adakah pembaca berkenan memberikan tambahan? [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon