Pertemuan Ketum FPI dan Ketum MUI (mui) |
Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) KH M Shobri Lubis sowan kepada Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Ma'ruf Amin di Kantor Pusat MUI. Pertemuan dua ulama ini merupakan upaya tabayyun dan silaturahim terkait banyak persoalan umat Islam dan bangsa Indonesia.
Dalam pertemuan tersebut, Kiyai Shobri menyampaikan pernyataan yang dinilai membuat musuh Islam dan pemfitnah ulama bungkam.
"Kiyai Ma'ruf sangat bijak." terang Kiyai Shobri seperti dilansir MUI pada Rabu (11/4/18).
Pernyataan tersebut dinisbatkan kepada tindakan Kiyai Ma'ruf Amin yang menerima permintaan maaf Sukmawati sekaligus tidak melarang kelompok umat Islam yang melaporkannya terkait puisi penghinaan kepada adzan, cadar, dan syariat Islam.
"Ketika memaafkan Sukmawati dengan penekatan fikih da'wah sembari mengakomodir orang yang mau nahi munkar dengan menuntutnya secara hukum." lanjut Kiyai Shobri.
Kiyai Ma'ruf menegaskan, maaf yang diberikan kepada Sukmawati bukan bermakna larangan kepada kelompok umat yang ingin menuntutnya secara hukum sebagaimana berlaku di Indonesia.
"Saya berharap tidak dituntut, tetapi tidak bermakna melarang apalagi menghalangi orang yang mau menuntut secara hukum." tegas Kiyai sepuh ini.
Picu Aksi Bela Islam 64
Puisis gubahan yang dibaca sendiri oleh Sukmawati menuai kecaman dari umat Islam Nusantara. Dalam puisinya itu, Sukma dinilai menghina syariat Islam, adzan, dan cadar.
Umat bersatu dalam satu langkah menuntut penegakan hukum kepada sosok yang dinilai menista agama Islam ini dengan melakukan aksi damai berupa long march dari Masjid Istiqlal menuju Mabes Polri pada Jum'at (6/4/18) atau dikenal dengan Aksi Bela Islam 64. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon