Loper Koran (ilustrasi) |
Teladan menakjubkan kembali ditorehkan salah satu anak bangsa. Seperti Rahmat Budiarto yang berhasil lulus magister Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan IPK sempurna. Bukan kelulusan biasa, ini fakta-fakta menakjubkan di balik lulusnya pemuda asal Jember Jawa Timur ini.
Langganan Beasiswa
Rahmat Budiarto merupakan pemuda cerdas yang kerap mendapatkan beasiswa dan pertukaran mahasiswa di berbagai negara.
"Saya sangat bersyukur sejak SD, saya merupakan penerima beasiswa dengan dana BOS, kuliah sarjana (tahun 2011) di Universitas Jember pun saya mendapat beasiswa unggulan Dikti. Di sela-sela studi S-1, saya diberikan kesempatan untuk mengikuti magang di Korea Selatan (Hankyong National University) selama satu bulan dan pertukaran pelajar di Thailand (Kasetsart University) selama satu tahun,” kata Rahmat seperti dilansir Republika, Rabu (25/4/18)
Ketika melanjutkan strata dua di IPB, Rahmat juga mendapatkan beasiswa Program Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMDSU).
IPK Sempurna
Rahmat yang lulus dari jurusan Agronomi dan Holtikultura ini berhasil menyelesaikan pendidikan S2-nya dengan mendapatkan IPK sempurna, 4,00.
Loper Koran yang Bijak
Bukan tanpa sebab, keberhasilan Rahmat merupaka buah dari perjuangan kedua orang tuanya. Meski bekerja sebagai loper koran, Gatot Subagyo-ayah Rahmat-merupakan pribadi yang bijak dalam menjalani kehidupan.
"Ayah selalu bilang kepada kami untuk tidak khawatir tentang biaya sekolah. Kata ayah, tidak mungkin sekolah akan mengeluarkan kami karena tidak bisa bayar sekolah,” kata Rahmat, mengutip nasihat ayahnya.
Ayah Rahmat yang berpenghasilan 50 ribu rupiah per hari itu merupakan bukti bahwa kesungguhan selalu menemukan jalannya.
Niat Mulia
Setelah selesai magister, Rahmat berniat menyelesaikan pendidikan doktoralnya di kampus yang sama. Rahmat juga bercita-cita membangun masyarakat dengan keilmuan yang diamanahkan kepadanya.
"Saya berencana untuk membagi ilmu hortikultura yang sudah saya dapatkan ke petani-petani sekitar dan sekaligus menjembatani alih teknologi dari peneliti ke petani dan sebaliknya." pungkasnya. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon