Haris Azhar, ILC (10/4) |
Direktur Lokataru Haris Azhar mengaku jengah dengan perdebatan bak bola ping pong antara pendukung Jokowi dan Prabowo. Menurut aktivis hak asasi manusia (HAM) ini, perdebatan antara kedua kubu ini tidak substansial.
"Perdebatan harus lebih subatansial. Yang kedua, substansinya harus turun dan bekerja." katanya di ILC #JokowiPrabowoBerbalasPantun pada Selasa (10/4/18) malam.
Haris juga meminta kedua belah pihak untuk mencoba segala kemungkinan untuk menghadirkan pemimpin terbaik bagi Indonesia.
"Kalau emang sayang dengan negeri ini, semua kemungkinan menjadi lebih baik harus dibuka." tegasnya.
Menurutnya, kedua sosok ini sama saja sebagai politisi. Dalam soalan HAM, misalnya, Haris tidak menemukan solusi pada Prabowo maupun Jokowi.
Haris juga menyatakan, menjadi pemimpin negara besar seperti Indonesia tidak cukup hanya dengan sosok yang baik, tetapi juga berani.
"Ada banyak orang baik, tapi baik saja tidak cukup kan? Harus ada juga orang di Indonesia ini yang berani bekerja." terangnya.
Masyarakat Dimenderitakan
Haris menyoroti berbagai jenis ketimpangan yang terjadi di negeri ini, namun kurang mendapatkan perhatian yang cukup. Ia bahkan menyatakan, masyarakat sengaja dimenderitakan dengan berbagai modusnya.
"Rakyat yang dimenderitakan, yang pensiunnya tidak dibayar, yang BPJSnya dipotong. Bagaimana Anda pikirkan? Bagaimana menjemput mereka? Ibu-ibu yang anaknya ditembak 20 tahun lalu?" tanyanya, hadirin dan nara sumber ILC terdiam.
Akibat dari itu semua, masyarakat menjadi sangat pragmatis. Mereka tidak peduli dengan isu, hanya melihat siapa yang memberi uang dalam tiap even pemilihan umum di semua tingkatnya, termasuk pemilihan Presiden.
"Saya coblos semua. Karena semuanya ngasih duit." katanya menirukan pengakuan salah satu warga yang memiliki hak suara pada pemilu 2014 silam.
"Masyarakat sangat pragmatis. Bukan mikir lima tahun, tapi mikir duitnya bisa buat nyanyur besok." tegasnya. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon