Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy terdiam saat Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono menagih salah satu janji Presiden Jokowi dalam acara Mata Najwa.
"Yang kedua, hari ini nilai dollar tak juga turun di bawa sepuluh ribu (rupiah) jadi itu jelas." kata Arief saat menjadi nara sumber dalam Mata Najwa Siasat Berebut Istana Trans7 pada Rabu (18/4/18) malam.
Laki-laki yang akrab dengan sapaan Romy ini diam, wajahnya agak menunduk mendengarkan paparan Arief. Romy baru membantah ketika Arief menyampaikan soal hutang di pemerintahan Joko Widodo.
Sebagaimana diketahui, Presiden Joko Widodo sempat menjanjikan kurs rupiah naik sehingga satu dollar Amerika senilai di bawah 10.000 rupiah. Namun hingga kini, satu dollar Amerika hampir mendekati angka 14.000 rupiah.
Kaos #2019GantiPresiden
Sejumlah persoalan dibahas dalam Mata Najwa Siasat Berebut Istana (18/4/18). Politisi Muslim Mardani Ali Sera menyampaikan, tagar dan gerakan #2019GantiPresiden dalam bentuk kaos dan asesoris lainnya menjangkau 168 juta netizen.
Ia menyatakan, kejadian di media sosial kerap menjadi perhatian partai politik karena bersesuaian dengan kejadian di dunia nyata.
Pernyataan Mardani diprotes politisi PDIP Adian Napitupulu dan dua kali mendapatkan pertanyaan dari Najwa sebagai presenter. Adian memprotes tagar yang tak kunjung menyebutkan nama calon Presiden.
Mardani membantah, belum ada nama saja sudah ditanggapi, apalagi setelah menyebutkan nama calon Presiden.
Gerindra Sebut Jokowi Panik
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Partai Gerindra Arief Puyuono menilai Presiden Jokowi panik sehingga menanggapi kaos #2019GantiPresiden dengan berapi-api.
Pendapat Arief dibantah oleh Romy. Menurutnya, pidato Presiden Jokowi bukan karena panik, tetapi bergurau. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon