Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Puyuono menyampaikan jawaban telak berupa fenomena nyata saat politisi PDIP Adian Napitupulu memrotes tagar dan gerakan #2019GantiPresiden.
"Obama dulu jadi Presiden juga lewat kaos Change." kata Arief dalam Mata Najwa Siasat Berebut Istana pada Rabu (18/4/18) malam.
Arief menyatakan, kaos #2019GantiPresiden yang dikomentari langsung oleh Presiden Jokowi memiliki dampak kepada sosok yang akan kembali maju dalam Pilpres 2019 mendatang ini.
"Kaos itu sarana kampanye. Itu membuat panik." lanjutnya.
Bukan tanpa alasan, Arief menilai Presiden Jokowi panik karena merasa sesama orang nyawa yang bisa memahami ekspresi tubuh seseorang.
"Dia orang jawa. Saya orang jawa. Saya tahu ekspresi tubuhnya." tegasnya, sembari duduk santai.
Baca: Bantahan Telak Mardani untuk Adian Soal Kaos #2019GantiPresiden
Baca: Bantahan Telak Mardani untuk Adian Soal Kaos #2019GantiPresiden
Perasaan itulah yang mendorong Presiden Jokowi menanggapi kaos #2019GantiPresiden dalam sebuah acara bersama relawan di Bogor Jawa Barat.
"Kalau tidak panik, dia tidak akan menanggapi." tukas Arief.
Selain itu, Arief juga menyoroti munculnya tagar tandingan dari para relawan Presiden Joko Widodo. Hal ini, menurut Arief, merupakan bentuk respons terhadap tagar dan gerakan #2019GantiPresiden.
"Setelah hastag #2019GantiPresiden kan ada hastag tandingan. Artinya itu direspons oleh relawan-relawan Pak Joko Widodo. Ketika Pak Joko Widodo sudah panik." pungkas Arief.
Menanggapi komentar Arief, Politisi PPP Romy menyatakan, Presiden Jokowi tidak panik. Pidatonya merupakan bentuk gurauan. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon