Mustafa Nahra dinilai menyampaikan saran makjleb kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dalam ajang diskusi #ILCMCA pada Selasa (6/3/18).
"Coba polisi tindak salah satu akun yang menghina Habib Rizieq Syihab, lalu umumkan." kata Mustafa sembari tersenyum.
Jika Polri melakukan hal ini, Mustafz berpendapat, masyarakat akan semakin percaya kepada Polri dengan memberikan apresiasi yang positif.
Ia mencontohkan kejadian beberapa pekan lalu ketika Pemerintah berencana memindahkan Ustadz Abu Bakar Ba'asyir menjadi tahanan rumah.
Mustafa juga berpendapat, penegakan hoax hendaknya dilakukan secara adil. Ia mengutip penelitian Ismail Fahmi yang menyebutkan adanya dua kluster dalam perang opini yang selama ini terjadi.
Jika satu kluster ditindak, lanjut Mustafa, maka kluster lainnya pun harus ditindak.
Selain itu, Mustafa juga mengingatkan tentang peluang bermainnya intelejen asing yang memiliki dana lebih besar dan cara kerja yang lebih canggih.
"Siapa tahu kita sedang diadu oleh intelejen asing." tegas Mustafa.
Hal lain yang disampaikan oleh Mustafa ialah terkait pentingnya suri tauladan. Pasalnya, semua pihak menghendaki kebaikan bagi bangsa Indonesia ini.
"Perlu suri tauladan, termasuk dalam pemberantasan hoax." pungkas Mustafa. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon