Setelah menyatakan bahwa rezeki merupakan karunia dari Allah, Tuan Guru Bajang (TGB) Muhammad Zainul Majdi menjelaskan tentang cara-cara mendapatkan rezeki.
"Wa la ta'kulu amwalaku bainakum bil bathil (dan janganlah memakan harta diantara kalian dengan cara yang bathil). Caranya adalah dengan cara yang baik, jauh dari hal-hal yang mengandung kebathilan." tutur TGB Muhammad Zainul Majdi dalam kajian ma'rifatullah di Masjid Daarut Tauhid Bandung Jawa Barat pada Kamis (15/3/18) malam.
Di dalam cara yang baik itu, lanjut TGB, tidak terdapat tipu daya, kecurangan, koruptif, dan tindakan-tindakan tidak baik lainnya sehingga rezeki sampai kepada seorang hamba dengan proses yang baik pula.
"Tidak ada tipu daya. Tidak ada perilaku koruptif. Sampainya kepada kita dengan jalan yang baik dan proses yang baik." terangnya.
Selanjutnya, TGB juga menerangkan tentang pentingnya harta bagi kehidupan. Menurut pakat tafsir lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini, harta merupakan urat nadi atau tulang punggung yang menguatkan sebuah peradaban.
"Harta adalah qiyaman, dia menjadi urat nadi dalam kehidupan. Dia menjadi back bone dalam peradaban." tegasnya.
Hilangnya urat nadi atau bengkoknya tulang punggung, lanjutnya, akan membuat tercerabutnya kehormatan umat manusia.
"Ketika urat nadi ini putus, ketika distribusi harta tidak berkeadilan, maka kehormatan manusia pasti akan hilang." tegas Gubernur Nusa Tenggara Barat 2 periode ini.
Kerusakan yang akut ini, lanjut TGB, akan membuat manusia sukar untuk memperbaiki. Apalagi jika kerusakan dilakukan secara massif dan terstruktut.
"Kalau harta bengkok karena praktek manipulatif yang luar biasa, tidak ada pembangunan ekonomi yang berkeadilan atau adanya kebijakan yang hanya menguntungkan sekelompok orang dan memiskinkan kelompok lainnya, itu seperti tulang belakang yang bengkok akut dan sulit diperbaiki." pungkasnya. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon