Tarbiyah Jihadiyah merupakan salah satu referensi terbaik untuk memahami jihad sebagai salah satu syariat Islam. Tarbiyah Jihadiyah tulisan Doktor Ushul Fiqih Universitas Al-Azhar Kairo Mesir, Dr Abdullah Azzam, ini menjelaskan dengan menyeluruh terkait amalan yang disebut sebagai puncak dari ajaran agama Islam ini.
Mulanya, Tarbiyah Jihadiyah merupakan kumpulan tulisan dan beberapa ceramah yang disampaikan oleh Dr Abdullah Azzam terkait jihad yang beliau lakukan di Afghanistan saat melawan komunis Uni Soviet.
Dalam buku aslinya, Tarbiyah Jihadiyah ini ditulis dalam 16 jilid kecil. Sekitar tahun 1990-an, Tarbiyah Jihadiyah ini berhasil diterjemahkan oleh cendekiawan Muslim di Nusantara, kemudian buku ini beredar luas di kalangan umat yang merindukan kejayaan Islam sebagai pemimpin peradaban.
Seiring berjalannya waktu, Tarbiyah Jihadiyah ini sempat mengalami pasang surut. Buku ini bahkan pernah dilarang beredar karena dinilai bermuatan radikal. Namun seiring berjalannya waktu, Tarbiyah Jihadiyah ini kembali beredar bahkan dengan cetakan yang lebih bagus dan dihimpun menjadi buku besar berjumlah 3 jilid.
Sejak pertama membuka Tarbiyah Jihadiyah, pembaca benar-benar akan dibuka mata hati dan fisiknya. Jika dicermati, Tarbiyah Jihadiyah ini justru menyajikan pemahaman yang sejuk dan lembut, jauh dari kesan keras yang selama ini disematkan oleh oknum-oknum yang membenci Islam dan umatnya.
Pada bab pertama Tarbiyah Jihadiyah ini, umat disadarkan tentang makna jihad yang sebenarnya sebagaimana disebutkan di dalam Al-Qur'an, hadits Nabi, dan pendapat para ulama. Jihad dijelaskan dari inti sampai ke cabang paling ujung di dalam buku Tarbiyah Jihadiyah ini.
Jika membaca secara menyeluruh dari awal sampai akhir, pembaca justru mendapati gambaran jihad yang membahagiakan dan menyenangkan, jauh dari kesan angker dan kekerasan.
Seperti dijelaskan sejak bab pertama, misalnya, Dr Azzam menjelaskan larangan saling mengolok-olok dan larangan saling mencela terhadap sesama Muslim. Bab ini dilanjutkan dengan pembahasan tentang larangan ghibah dan buruknya akibat yang didapati oleh siapa pun yang men-ghibah-i saudara sesama Muslim.
Pada bab-bab selanjutnya, pembaca juga diajak memahami tentang makna jihad yang hakiki. Di dalam Tarbiyah Jihadiyah ini, misalnya disebutkan bahwa inti dari jihad bukanlah persiapan fisik atau militer, melainkan persiapan hati sebagai sumber kekuatan jiwa.
"Bukan persiapan fisik, meskipun persiapan fisik merupakan bagian tak terpisahkan dari i'dad (persiapan kekuatan). Bukan pula persiapan militer, meskipun persiapan militer merupakan bagian dari i'dad. Sesungguhnya bekal paling utama dan paling besar yang kita miliki adalah hati yang terletak di dalam dada." tulis Dr Abdullah Azzam dalam Tarbiyah Jihadiyah jilid 1, Jazera, Solo, 2013, hal 425.
Seorang mujahid, lanjut Dr Abdullah Azzam, harus menjaga hatinya dari serangan musuh, baik yang terlihat maupun ghaib.
"Kita harus menguatkan hati dan menjaganya dari serangan musuh. Karena hati yang kuat akan dapat memikul beban yang berat. Sebaliknya, hati yang lemah tidak memiliki keteguhan serta pengaruh apa pun dalam kehidupan nyata." pungkasnya mengakhiri penjelasan.
Inilah Tarbiyah Jihadiyah yang sesungguhnya. Inilah yang seharusnya dipelajari dan disampaikan kepada mereka yang sering salah memahami jihad kemudian menyatakannya sebagai suatu bentuk kekerasan di dalam Islam.
Jihad adalah salah satu perintah Allah. Ia mustahil memerintahkan sesuatu yang berdampak buruk. Ketidakbaikan hanyalah ditimbulkan oleh oknum yang salah paham kemudian menisbatkannya kepada Islam. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon