Setelah dinobatkan sebagai makhluk yang sesat, setan bersumpah akan terus menggoda manusia agar menjadi golongan mereka. Setan tidak akan membiarkan satu orang pun berada dalam keimanan dan ketaqwaan. Setan akan mencari sebanyak mungkin pengikut agar kelak bersama-sama di neraka.
Karena godaan setan yang terkutuk dan berasal dari berbagai penjuru, Allah Ta'ala membekali hamba-hamba-Nya dengan berbagai senjata ampuh untuk melawan setan. Salah satu senjata ampuh tersebut ialah amalan yang bisa membuat setan terpelangting seperti tersengat arus listrik.
"Perkuatlah hatimu. Jagalah ia dari serangan setan. Alat pertahanan dan senjata yang paling ampuh untuk menjaga benteng hatimu ialah dzikrullah." tulis Dr Abdullah Azzam memberikan nasihat dalam Tarbiyah Jihadiyah.
Setan akan senantiasa mengintai Bani Adam. Mereka tidak akan pernah membiarkan dan senantiasa mengintai umat manusia hingg datangnya ajal.
"Setan mengintai Bani Adam. Belalainya menjulur dan hampir saja menelannya. Jika manusia mengingat Allah, setan menariknya. Dan jika mereka lupa, setan menghasutnya untuk berbuat jahat." lajutnya menjelaskan.
Karena itulah manusia harus senantiasa terhubung dengan Allah Ta'ala melalui amalan dzikir. Ia harus senantiasa mengingat-Nya dalam berbagai kondisi dan waktu.
"Dzikrullah ibarat arus listrik yang membakar seluruh bangsa setan. Setan tidak mampu mendekati dzikrullah jika memang kuat tegangannya." lanjut Doktor Universitas Al-Azhar Kairo ini menjelaskan.
Dalam bagian yang lain di Tarbiyah Jihadiyah, Dr Azzam juga menerangkan tentang khasiat dzikir dalam menjaga manusia dari godaan setan. Dzikir yang dilakukan seorang Muslim mampu membuat setan terpelanting, seperti dilempar sembari dibanting.
"Karena kuatnya dzikrullah seorang mukmin, ada setan yang jatuh terpelanting seperti tersengat aliran listrik." tegasnya.
Pertanyaannya, seberapa kuat dzikir kita kepada Allah Ta'ala? Adakah kita termasuk yang kuat dan istiqamah dalam berdzikir atau justru sering lalai dari mengingat-Nya? Jangan-jangan setan tidak terpelanting atau tersengat arus listrik, tetapi justru mendekat kepada diri lantaran lemahnya dzikir kepada Allah Ta'ala. Astaghfirullahal 'azhiim. [Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon