Pelaku LGBT dikucilkan. Itulah pendapat segelintir oknum yang mendukung penyimpangan ini. Benarkah pelaku LGBT dikucilkan? Dai Nasional Ustadz Abdul Somad Lc MA membantah klaim tersebut dengan penyampaian yang cerdas.
"Apakah orang-orang Barat benar-benar bebas? Buktinya kaum noodi*s tidak bebas di semua tempat. Ada kota-kota yang menolak noodi*s." jawab Ustadz Somad saat menjadi nara sumber dalam Fakta TV One LGBT Antara HAM dan Agama pada Senin (8/1/18) malam.
Pelaku LGBT Dikucilkan?
Menurutnya, baik kelompok yang bebas tanpa pakaian atau melegalkan pernikahan antar sesama jenis pun memiliki tempat-tempat khusus dan dilarang di tempat lain. Tidak semua tempat melegalkannya.
"Pernikahan sejenis, tidak semua negara memberlakukannya. Artinya apa? Yang seliberal mereka pun masih ada sekat-sekat. Masih ada yang menerima dan tidak menerima." terangnya menegaskan.
Jika mereka yang liberal pun bersikap demikian, kaum yang taat beribadah dan berbudaya timur pasti memiliki sikap yang lebih tegas dan jelas terkait penyimpangan ini. "Apalagi kita yang taat beragama, orang timur?!" katanya.
Dai asal Pekanbaru ini menjelaskan adanya oknum yang sengaja mewacanakan pengucilan terhadap pelaku lgbt oleh mayoritas masyarakat Indonesia yang menolak tindakan penyimpangan ini.
"Jadi yang mengatakan, 'Ini akan mendiskriminasi kaum minoritas, mendiskriminasi mereka yang mengalami lgbt,' ini siapa? Jangan-jangan ada lagi misi di balik ini." pungkasnya.
Ustadz Abdul Somad juga membantah klaim yang menyatakan lgbt sebagai pemberian Tuhan. Dengan argumennya yang telak, beliau menyebutkan lgbt subur dan berkembang karena adanya pembiaran dan fasilitas dari negara. (Baca: LGBT Pemberian Tuhan?)
Menurut dai lulusan Universitas Al-Azhar Kairo Mesir ini, penyimpangan sesama jenis ini merupakan tindakan keji dan lebih berbahaya dari zina. (Baca: Bahas Zina&LGBT). [Mbah Pirman/Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon