Ditolaknya Ustadz Abdul Somad Lc MA di Bali dan Hongkong masih menyisakan pertanyaan. Pasalnya, ceramah dai asal Pekanbaru Riau ini terbilang renyah dan bisa diterima semua kalangan.
Namun, pertanyaan itu terjawab saat Ustadz Somad berkunjung ke Aceh beberapa waktu lalu. Ia menyatakan secara terbuka alasan utama penolakan terhadap dirinya saat akan berceramah di Bali dan Hongkong.
"Pak, Pak, itu Ustadz Somad banyak ngajak orang untuk istighfar. Biar aja. Tidak ada orang yang marah." kata Ustadz Somad mencontohkan.
Ketika seorang dai hanya mengajak umat untuk beristighfar, berdoa, bershalawat, maka tidak ada pihak yang marah. Namun ketika sang dai mulai menyadarkan umat agar berislam secara menyeluruh di berbagai aspek kehidupan, pihak pembenci Islam akan lekas marah dan berupaya menghadang dakwahnya.
"Namun ketika kita berkata, 'Jangan pilih pemimpin yang tak peduli kepada Islam,'" kata Ustadz Somad lantang.
Saat itulah banyak pihak yang merasa terganggu dan menggunakan kekuasaan, pengaruh, dan dananya untuk menghentikan dakwah sang ustadz.
"Ketika saudara mengambil paku, lalu menusuk kertas, saat itu saudara sedang bersaksi di hadapan Allah, 'Aku bersaksi di hadapan Allah, orang ini layak aku pilih menjadi pemiminku di masa depan.'" lanjutnya bersemangat.
Proses memilih pemimpin itu, menurut Ustadz Somad, merupakan sebentuk persaksian yang akan dimintai pertanggungjawabannya di hadapan Allah Ta'ala.
Dan siapa pun yang memberikan persaksian palsu dengan memilih pemimpin yang tidak mendukung perjuangan umat Islam, maka dia akan mendapatkan dosa besar.
"Di situlah orang marah. Ini orang harus dihabisi." kata Ustadz Somad menjelaskan. [Mbah Pirman/Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon