Banyak umat Islam yang kurang niat dalam berumrah atau berhaji. Kebanyakan mereka hanya melakukan dua ibadah mulia itu, padahal ada satu ibadah lain yang menjadi unggulan para ulama Nusantara saat melakukan umrah dan haji.
Hal ini dijelaskan panjang lebar oleh Ustadz Abdul Somad saat bersilaturahim dengan Habib Rizieq Syihab di Makkah Al-Mukarramah pada Ahad (31/12/17).
"Dulu, ulama-ulama kita saat pergi ke Makkah bukan sekadar menunaikan ibadah Haji," kata Ustadz Abdul Somad sebagaimana disiarkan langsung oleh Ustadz Derry Sulaiman melalui akun fesbuknya.
Para ulama terdahulu, lanjut Ustadz Somad, juga menggunakan umrah dan haji sebagai wahana untuk bersilaturahim kepada para ulama dan menimba ilmu dari kedalaman wawasan mereka.
"Tetapi juga untuk menuntut ilmu, bersilaturahim kepada ulama." lanjut dai asal Pekanbaru Riau ini.
Ustadz Abdul Somad dengan sangat lancar menceritakan para ulama lulusan Makkah Al-Mukarramah dan menjadi pemersatu bangsa dengan berjuang menggapai kemerdekaan.
Diantaranya Syeikh Abdus Shomad Al-Falimbani pengarang kitab Sayyidus Salihin, Syeikh Nuruddin Ar-Raniry yang menulis kitab Shiratal Mustaqim yang disyarah oleh Syeikh Arsyad Al-Banjari dalam Sabilal Muhtadin.
Nama lain yang disebut Ustadz Abdul Somad ialah Syeikh Yusuf Al-Makassary Tajul Khalwaty dari Makassar dan Syeikh Abdul Qodir Al-Mandily.
Barulah setelah itu lahir ulama-ulama lain yang kelak mendedikasikan dirinya untuk bangsa Indonesia melalui berbagai organisasai massa Islam yang tetap istiqamah sampai masa mendatang.
"Barulah generasi berikutnya, yaitulah penulis kitab Marah Labid Fi Kasyfi Ma’ani Qur’ani Majid, seorang Syeikh bergelar Sayyid Ulama-il Hijaz (Penghulu ulama Hijaz), yaitu Imam An-Nawawi Al-Jawi Al-Bantani yang sezaman dengan Syeikh Ahmad Khatib Al-Mingkabawy dari Minangkabau." lanjutnya menerangkan.
Syeikh Ahmad Khatib inilah yang menjadi guru dari para pendiri ormas Islam di Nusantara, seperti Nahdhatul Ulama', Perti, Al-Washliyah, dan lain sebagainya.
"Syeikh Ahmad Khatib punya murid dari Jombang, Hadhratus Syaikh Hasyim Asy'ari yang mendirikan Nahdhatul Ulama’.
Kemudian datang pula muridnya (Syeikh Ahmad Khatib) yaitu Syeikh Sulaiman Ar-Rasuli pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI). Nah, salah satu muridnya itu datang dari Medan, salah satu Ibu Kota Kerajaan Melayu Deli lalu diangkat menjadi Mufti Kerajaan Melayu Deli. Itulah cikal bakal pendiri Al-Jam’iyah Al-Washliyah, yaitu Syeikh Hasan Ma’shum." paparnya terang benderang.
Ustadz Somad mewasiatkan, hendaknya umat Islam juga melakukan amalan utama ini saat melakukan umrah dan haji.
"Jadi jangan lagi jama’ah hanya datang sekadar melakukan ibadah umrah, tetapi bersilaturahimlah (pula) kepada para ulama (untuk menuntut ilmu)." pungkasnya. [Mbah Pirman/Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon