Hidayah (ilustrasi) |
Saat menjadi penceramah dalam tabligh akbar di Masjid An-Nur Jalan Diponegoro, Denpasar, Bali pada Jum'at (8/12/17) malam, dai nasional Ustadz Abdul Somad Lc MA mengutip satu kisah menakjubkan terkait keteladanan dakwah Buya Hamka.
Ketika sedang berceramah, Buya Hamka melihat seorang wanita yang ikut menyimak kajiannya. Usai ceramah, si wanita yang tidak mengenakan jilbab dan kukunya berkutek itu mendatangi Buya.
Wanita itu menyampaikan kesannya selama mendengarkan kajian Buya. Menurutnya, kajian yang disampaikan Buya amatlah menarik dan menyentuh kalbu.
"Buya, aku mendengar kajianmu menarik sekali." aku si wanita tak berjilbab itu.
Buya tersenyum sembari mengangguk, lalu menunduk, menjaga pandangannya.
"Bagaimana pendapatmu tentang rambutku dan kuku dengan kuteknya?" tanya si wanita.
Buya diam sejenak. Lalu menyampaikan satu kalimat singkat yang lembut dan menjadi jalan kebaikan bagi si wanita ini.
Buya diam sejenak. Lalu menyampaikan satu kalimat singkat yang lembut dan menjadi jalan kebaikan bagi si wanita ini.
"Anakku, nanti kalau imanmu menebal (maka) kutekmu akan menipis." ujar Buya singkat.
Mengomentari kisah teladan dari Buya Hamka ini, Ustadz Abdul Somad mengingatkan para dai dan umat Islam pada umumnya agar berlaku lembut kepada semua manusia.
Mengomentari kisah teladan dari Buya Hamka ini, Ustadz Abdul Somad mengingatkan para dai dan umat Islam pada umumnya agar berlaku lembut kepada semua manusia.
"Lembut kata-katanya, tapi masuk ke dalam hati." ujar Ustadz Abdul Somad dengan nada tegas.
Dalam ceramahnya kala itu, Ustadz Abdul Somad menyampaikan banyak hikmah terkait Islam sebagai kasih sayang bagi semesta alam.
Ia mengingatkan umat agar berperilaku secara islami. Jangan sampai Islam hanya berada di kulit luar tetapi tidak menyentuh ke dalam hati dan tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam ceramahnya kala itu, Ustadz Abdul Somad menyampaikan banyak hikmah terkait Islam sebagai kasih sayang bagi semesta alam.
Ia mengingatkan umat agar berperilaku secara islami. Jangan sampai Islam hanya berada di kulit luar tetapi tidak menyentuh ke dalam hati dan tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Advertisement
EmoticonEmoticon