Menteri Agama Republik Indonesia, Lukman Hakim Saifuddin diteriaki oknum jamaah saat hadir dalam Aksi Bela Palestina di Monas, Jakarta, pada Ahad (17/12/17). Diduga, Menag mendapatkan perlakuan tersebut karena isu bahwa lulusan Gontor ini mendukung LGBT.
Saat Menag dipersilakan menyampaikan orasi, jamaah lantang menyatakan agar dirinya mundur. Teriakan semakin kencang dan massif dari arah jamaah. (Lihat Video di bawah postingan dan di sini).
Dengan sigap, Wakil Ketua GNPF Ulama, KH Muhammad Zaitun Rasmin menenangkan jamaah. Beliau menyatakan, Menag merupakan simbol negara yang harus dihormati.
"Kita menghormati simbol negara. Siap tertib?" kata Kiyai Zaitun kepada jutaan jamaah yang menyemut di sekeliling Monas.
Kiyai Zaitun menegaskan, musuh umat Islam dalam kasus Palestina ialah Pemerintah Amerika Serikat di bawah pimpinan Donald Trump dan Israel di bawah komando Netanyahu.
Konfirmasi Kemenag
Merespons kejadian tersebut, Kementerian Agama Republik Indonesia menyampaikan rilis kepada media. Pihaknya menyatakan, sikap Menag tidak mendukung LGBT. Tetapi mengimbau agar LGBT tidak dimusuhi.
"Tidak agama yang menolerir tindakah LGBT," tegas Menag di Yogyakarta pada Senin (18/12/17), dalam rilis yang dikirim kepada Tarbawia.
Meski demikian, Menag menyarankan saran-saran kooperatif bagi semua pihak untuk menyikapi LGBT ini. Menurutnya, seluruh pihak harus merangkul, bukan mengucilkan.
"Menurut hemat saya, mereka harus dirangkul dan diayomi, bukan justru dijauhi dan dikucilkan. Justru kewajiban kita para penganut agama, bahwa agama itu mengajak." lanjutnya menerangkan.
Selain Menag, sejumlah pejabat negara juga hadir dalam Aksi Bela Palestina. Seperti Ketua MPR RI Zulkifli Hasan, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon dan Fahri Hamzah, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid, dan lain sebagainya. [Mbah Pirman/Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon