Salah satu momen menarik dalam ILC 212 Perlukah Reuni terjadi ketika seorang nara sumber kontra 'keceplosan' menyampaikan pujian tulus kepada reuni 212 dan maulid Akbar di Monas Jakarta..
Hal itu disampaikan oleh Azyumardi Azra yang diundang sebagai kelompok kontra reuni bersama Abu Janda, Denny Siregar dan narsum kontra reuni lainnya.
"Kita mengapresiasi bahwa reuni 212 ini berjalan lancar, damai, tidak ada kegaduhan." ujar Azyumardi Azra dalam acara ILC 212 Perlukah Reuni di TV One pada Selasa (5/12/17) malam.
Azyumardi menyatakan, salah satu sisi positif dalam momen persatuan umat Islam ini terjadi sepanjang acara, saat peserta tidak ada yang menginjak rumput.
"Saya lihat dalam acaranya juga tidak menginjak rumput. Di bagian yang berumput tidak ada orangnya. Hanya di tempat-tempat yang ada batu." ujarnya sembari tersenyum.
Meski terkesan kecil dan remeh, tidak menginjak rumput merupakan aksi cinta kepada lingkungan yang dijunjung tinggi dalam ajaran Islam.
"Jadi tidak menginjak rumput. Ini bagus. Ini menunjukkan memang Islam mengajarkan cinta kepada lingkungan, termasuk rumput." tegasnya.
Azyumardi juga menegaskan, hendaknya hal ini dicontoh oleh aksi massa lain yang cenderung merusak lingkungan.
"Jadi ini suatu hal yang saya kira bagus. Kita harapkan demo-demo (buruh, dan lain-lain) bisa belajar dari reuni ini dan tahun lalu (212 tahun 2016)." terang akademisi ini.
Azra menegaskan, reuni 212 tidak meninggalkan satu pun kegaduhan atau kerusakan.
"Jadi tidak ada kerusakan, kegaduhan dan lain sebagainya." simpul lelaki yang disebutkan sedang sakit gigi saat menjadi narsum ini.
Di awal penyampaian pendapatnya, Azra menyampaikan, hal ini harus menjadi contoh bagi kelompok lain yang hidup di negara penganut demokrasi.
"Dari sudut itu kita hargai, kita apresiasi. Ini pelajaran yang baik bahwa ekspresi demokratis bisa dijalankan secara damai, secara rukun." pungkasnya. [Mbah Pirman/Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon