Wakil DPR RI Fadli Zon menyatakan ketidaksukaannya terhadap fitnah remeh yang dilontarkan Denny Siregar dalam ILC 212 Perlukah Reuni di TV One pada Selasa (5/12/17) malam.
Saking terganggunya, Fadli menyatakan terganggu dan ingin mengarahkan debat menuju perbincangan yang lebih intelek.
"Saya mau membawa arah pembicaraan ini biar agak intelek dikit ya," ujarnya disambut tepuk tangan di awal pemberian argumen.
Menurut Fadli, debat sekelas ILC menjadi remeh ketika pembicaraan tidak intelek dan hanya berkutat pada hal-hal remeh sehingga melupakan substansi.
"Jadi bukan bicara jumlah uang 4 miliar atau apa. Saya agak terganggu loh. Saya agak terganggu. Apalagi cuman hitungan jumlah orang." tegas Wakil Ketua DPR RI ini.
Politisi Partai Gerindra ini menyatakan, banyaknya jumlah peserta reuni merupakan sebuag gerakan sosial yang sudah dijelaskan dalam berbagai literatur berkelas internasional.
"212 menjadi transformasi menjadi social movement. Suatu gerakan sosial. Gerakan moral juga di dalamnya." kata Fadli menerangkan.
Ia menilai, ada tindakan tidak adil sehingga masyarakat bergerak serentak dengan misi serupa.
"Ada suatu keadaan yang membuat orang merasakan ketidakadilan." terangnya dengan lancar.
Laki-laki berkaca mata yang hobi membaca ini menjelaskan, teknologi memiliki peran sentral bagi suksesnya gerakan sosial ini.
"Kemajuan teknologi membuat networking begitu mudah." terangnya.
Fadli menjelaskan hal ini karena keheranan Denny Siregar terkait jumlah peserta reuni 212. Ia mempertanyakan jumlah jutaan yang diklaim panitia.
Selain itu, Denny juga melontarkan fitnah bahwa umat Islam tidak pedulI dengan korban bencana di Jawa Tengah, Bali, dan Pacitan. Padahal kaum Muslimin peserta reuni 212 juga menggalang dana bagi korban bencana. [Mbah Pirman/Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon