Ustadz Abdul Somad saat di Bali (ilustrasi) |
Salah satu fenomena kurang baik yang terjadi dalam masyarakat Muslim Indonesia adalah buka-tutup aurat. Masih banyak wanita yang menutup aurat saat shalat, kemudian melepasnya setelah shalat kelar dikerjakan.
Bagaimana hukumnya tindakan tersebut? Begini jawaban tegas Ustadz Abdul Somad Lc MA saat memberikan kajian di Masjid Agung Sungai Liat, Bangka Belitung.
"Begitu keluar dari masjid, pegawai-pegawai di kantor kota itu menggulung mukena (kemudian) dimasukkan ke dalam tas kecil. Akhirnya keluar masjid pakai celana sempit (tanpa kerudung)." tutur Ustadz Somad mengisahkan.
Dai asal Pekanbaru Riau ini pun mempertanyakan kegunaan shalat bagi muslimah-muslimah yang berperilaku seperti itu.
"Apa gunanya shalat? Apa gunanya sembahyang?" tanyanya retoris.
Menurutnya, tindakan seperti itu seperti 'memenjarakan' Tuhan di dalam masjid dan tidak berusaha menghadirkannya dalam setiap episode kehidupan dan tempat.
"Seolah-olah Tuhan dia 'penjarakan' di dalam masjid. Dimasukkannya Tuhan ke dalam masjid, ditengoknya satu hari lima kali." tegas sang ustadz memperingatkan.
Jika tidak segera diperbaiki, tindakan ini bisa berdampak bahaya bagi akidah seorang Muslim. Dia memisahkan antara agama dan dunia. Seolah-olah Tuhan hanya di masjid, padahal Dia harus senantiasa dihadirkan di mana pun seorang Muslim berada.
"Di kantor tidak ada Tuhan?! Di rumah tak ada tuhan?! Padahal Wa huwa ma'akum ainama kuntum (Dan Dia-Allah-bersamamu di mana pun kamu berada)." terang Ustadz Somad mengutip salah satu ayat dalam Al-Qur'an.
Merasakan kehadiran Allah dalam setiap kondisi, waktu, dan tempat, lanjut Ustadz Somad, merupakan semangat Islam yang sebenarnya.
"Itulah semangat Islam. Ittaqillaha haitsu maa kunta, di mana pun berada, kau tetap bersama Allah Subhanahu wa Ta'ala." tutup sang Ustadz menerangkan. [Mbah Pirman/Tarbawia]
Advertisement
EmoticonEmoticon